Entri Populer

Senin, 04 Juni 2012

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH

1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dan sekaligus merupakan sumber daya yang sangat penting. Khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Dari uraian di atas maka sebagai salah satu jalan keluar yang paling baik untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui jalan pendidikan karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan akan membantu membentuk kepribadian dimasa yang akan datang dan sekaligus juga mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam pembukaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 2 dan 3, yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3 : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan serta bertanggung jawab . Sarana yang paling strategis untuk mewujudkan peningkatan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Akan tetapi, bidang pendidikan yang strategis ini akan bermakna dan dapat mancapai tujuannya apabila pendidikan tersebut memiliki sistim yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang tinggi baik dari segi proses maupun hasilnya. Mengelola dan mengembangkan sekolah menjadi maju dan bermutu terletak pada mutu warga sekolah, misalnya kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, masyarakat serta iklim dan kultur disekitarnya. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis menyusun makalah yang berjudul “Peran dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah” 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud kepala sekolah? 2. Apa sajakah peran dan tugas kepala sekolah? 2.1 Pengertian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran . Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran. Secara singkat kepala sekolah dapat dikatakan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kata ’memimpin’ dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Dalam praktik lembaga, kata ’memimpin’ mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya. Dan sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah pada Bab I pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) . Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 2.2 Peran dan Tugas Kepala Sekolah Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor serta mampu berperan sebagai leader, innovator dan motivator di sekolahnya, yang disingkat EMASLIM. Dan berkembang menjadi EMASLIM-F karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Jika mengacu pada Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai perkembangan pendidikan yang diharapkan . 2.2.1 Kepala Sekolah Sebagai Edukator Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas 7 aspek penting yaitu mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing siswa, mengembangkan staf, mengikuti perkembangan IPTEK, dan memberi contoh Bimbingan Konsling / Karier yang baik . 1. Mengajar di Kelas. Di Sekolah Negri, Kepala Sekolah diwajibkan mengajar minimal 6 jam pelajaran per minggu di kelas. Di YBHK, mengingat Wakil Kepala Sekolah hanya satu atau dua saja maka Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar minimal 6 jam di Kelas. Meski pun demikian, ada juga Kepala Sekolah di Lingkungan YBHK yang mengajar lebih dari 6 jam pelajaran per minggu. Walaupun Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar, hendaknya Kepala Sekolah menyadari bahwa pada waktu-waktu tertentu ia perlu masuk ke kelas-kelas untuk berinteraksi dengan peserta didik agar mengetahui dengan jelas perkembangan situasi dan kondisi kelas per kelas di sekolahnya. Kepala Sekolah tidak wajib mengajar tetapi, Wakil Kepala Sekolah wajib mengajar 10 jam per minggu. 2. Memberikan Bimbingan Kepada Para Guru Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para guru meliputi menyusun program pengajaran dan BK, melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar dan layanan BK, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan. 3. Memberikan Bimbingan Kepada Karyawan Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing karyawan meliputi penyususnan program kerja dan pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran. Para karyawan tersebut dipantau dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Melaui pemantauan tersebut mereka dievaluasi dan dikendalikan kinerejanya secara periodik. 4. Memberikan Bimbingan Kepada Siswa Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa telah banyak diserap oleh guru bidang studi, guru BP, wali kelas, dan pembina OSIS. Tetapi tidak boleh lupa bahwa tugas membimbing para siswa itu adalah tanggungjawab Kepala Sekolah. Pembinaan Kepala Sekolah yang lebih khusus terhadap siswa adalah memantau kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti lomba di luar sekolah. 5. Mengembangkan Staf Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan staf dapat dijalankan melalui pendidikan dan pelatihan staf, pertemuan sejawat staf, seminar, diskusi, lokakarya, penyediaa bahan bacaan dan media elektronik. Selain itu, pengembangan staf bisa juga melalui pengusulan kenaikan jabatan melalui seleksi menjadi Kepala TU, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Lokasi Satpam / Pesuruh, dan sebagainya. 6. Mengikuti Perkembangan IPTEK Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan dirinya sendiri untuk mengikuti perkembangan IPTEK dapat dilakukan dengan ikuit pelatihan, MKKS, seminar, lolalarya, diskusi, media elekteronik, atau bahan bacaan lainnya.. Sesungguhnya, bila staf lebih menguasai IPTEK dibandingkan dengan Kepala Sekolah maka, wibawa Kepala Sekolah itu turun, atau lebih jelek lagi kalau Kasek itu dipermainkan oleh staf karena ketidaktahuannya tentang IPTEK. 7. Memberi Contoh Bimbingan Konseling / Karier Tugas Kepala Sekolah di dalam memeri contoh Bimbingan Konsling / Karir dapat dilakukan lewat program layanan BK langsung kepada siswa. Selain itu, bisa juga memberi bimbingan kepada siswa melalui guru BP. Artinya, guru BP harus diberdayakan dengan memberikan saran, menggerakkan, memantau, dan memberikan reward and punishment atas apa yang dia kerjakan dalam 30 jam pelajaran per minggu. Guru BP harus mengetahui setiap siswa dalam kelas-kelas yang dipercayakan menjadi bimbingannya mengenai berapa hari siswa tertentu sudah tidak hadir sekolah, mencari tahu mengapa tidak hadir di sekolah. Siapa yang berpacaran dengan siapa, membuat analisa penjurusan dan gejala narkoba, merekap absensi siswa menjelang pengisian raport, dan sebagainya. 2.2.2 Kepala sekolah sebagai manajer Menurut Wahjosumijo menejer adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi serta penyalahgunaan sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari dari defenisi tersebut, yaitu: 1. Prose, adalah suatu cara yang sistematis dalam mengerjakan sesuatu, diantaranya: a. Merencanakan b. Mengorganisasikan c. Memimpin d. Mengendalikan 2. Sumber daya suatu sekolah. Meliputi dana, perlengkapa, informasi, maupun sumber daya manusia, yang masing-,masing berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan 3. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut James A.F.Stoner, manajemen sekolah sebagai suatu proses dapat di gambarkan sebagai berikut : Ada delapan fungsi kepala sekolah sebagai menejer menurut Stoner dalam buku Wahjosumidjo (1999: 96), yaitu: 1. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain 2. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan 3. Dalam waktu terbatas kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan 4. Kepala sekolah harus berpikir secara analistikdan konsepsional 5. Kepala sekolah sebagai juru penegah 6. Kepala sekolah sebagai politisia 7. Kepala sekolah adalah seorang diplomat 8. Kepala sekolah berfungsi sebagai pngambil keputusan yang sulit. 2.2.3 Kepala sekolah sebagai administrator Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya sengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan, yaitu: 1. Membuat perencanaan Setiap kepala sekolah ppaling tidak harus membuat rencana tahuanan. Setiap tahun, menjelang menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekoolah hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya. Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut: a. Program pengajaran, b. Kesiswaan atau kemuridan, c. Kepegawaian, d. Keuangan, e. Perlengkapan. 2. Menyusun organisasi sekolah Prinsip-prinsip menyusun organisasi kelas yaitu: a. Mempunyai tujuan yang jelas, b. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut. c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan pikiran, dsb d. Adanya kesatuan perintah. e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang didalam organisasi itu. f. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-maisng. g. Struktur organisai hendaknya disusun sesederhana mungkin. h. Pola organisasi hendaknya relative permanen. i. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja. j. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya jelas tergambar didalm struktur atau bahan organisasi. 3. Bertindak sebagai coordinator dan pengarah Dengan adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau antarpersonel sekolah dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. 4. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian mencakup penerimaan dan penempatan guru atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah. Usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai sekolah . 2.2.4 Kepala sekolah sebagai supervisor Sebagai supervisor maka kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Jadi tugas ini menyangkut bidang perbaikan dan pengembangan perencanaan, pelaksanaan evaluasi kurikulum dalam arti luas (curriculum improvement) atau perbaikan pengajaran (instructional improvement) . Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting, yaitu: 1. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar. 2. Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar. 3. Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru. 4. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar. 5. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar. 6. Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah. 7. Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif. 8. Menciptakan team work yang dinamis dan profesional. 9. Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif . 2.2.5 Kepala sekolah sebagai leader Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi Kepala Sekolah adalah: 1. Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah. 2. Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup: a. Mengatur dan membagi wewenang. b. Mengatur petugas pelaksana c. Menyelenggarakan kegiatan(mengkoordinasi) Fungsi sekolah sebagai pemimpin sekolah berarti kepala sekolah dalam kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pengarahan (directing) 4. Pengkoordinasi (coordinating) 5. Pengawasan (controlling) Seseorang ahli ilmu jiwa bependapat bahwa peranan sesorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam yaitu: 1. Sebagai pelaksana (executive) 2. Sebagai perencana (planner) 3. Sebagai seorang ahli (expert) 4. Mewakili kelompok tindakannya keluar (external group representative) 5. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship) 6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman (purveyor of rewards and punishments) 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator) 8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar) 9. Merupakan lambing kelompok (symbol of the group) 10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibity) 11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist) 12. Bertindak sebagai ayah (father figure) 13. Sebagai “kambing hitam” (scape goat) 2.2.6 Kepala sekolah sebagai inovator Sebagai inovator, kepala sekolah bertugas melakukan pembaharuan di bidang proses pembelajaran, bimbingan konseling, ekstrakurikuler dan pengadaan, pembinaan guru dan karyawan, pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat . Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif serta harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah. 2.2.7 Kepala sekolah sebagai motivator Sebagai motivator kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada bawahannya dalam melakukan tugas dan fungsinya. Motivasi ini bisa melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar. Untuk itu, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Dorongan dan penghargaan merupakan dua sumber motivasi yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain ke arah keefektifan kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah. 2.2.8 Kepala sekolah sebagai pejabat formal Peranan kepala sekolah sebagai pejabat formal diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku: memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan; secara hirarki mempunyai atasan langsung, atasan yang lebih tinggi dan memiliki bawahan; dan mempunyai hak kepangkatan, gaji dan karir . 1. Tugas dan Tangung Jawab a. Kepada Atasan b. Kepada sesama rekan kepala sekolahatau instansi terkait c. Kepada bawahan 2. Menurut teori Harry Mintzberg Ada tiga macam peran kepala sekolah menurut Mintzberg, yaitu: a. Peranan Hubungan antarperseorangan (Interpersonal Roles) Peranan ini timbul akibat otoritas formal dari seorang manajer, meliputi: a) Fiurehead b) Kepemimpinan (Leardership) c) Penghubung (Liasion) d) Peranan Informasional ( Iinformatiomal Roles) b. Peran informasional (Information roles) a) Sebagai monitor b) Sebagai disseminatot c) Spokesman d) Sebagai pengambilan keputusan (Desicional Roles) Ada empat macam peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, yaitu: a. Enterpreneur b. Orang yang memeperhatikan gangguan c. Orang yang menyediakan segala sumber d. A negotiator roles Ada tujuh hal yang harus diperhatikan kepala sekolah yang berperan sebagai pemimpin, yaitu: a. Perundang-undangan, kebijaksanaanserta peraturan-peraturan yang berlaku b. Variabel-variabel yang terjadi di dalam sekolah maupun yang terjadi luar sekolah c. Interaksi antara sumber daya manusia(guru, siswa, staf, orang tua), system dan berbagai peralatan dan hal-hal lain d. Efektivitas e. Masalah untung dan rugi f. Terpercaya dan berpengalaman g. Kewibawaan, status, sters, dan konflik . 2.2.9 Kepala sekolah sebagai wirausahawan Dari adanya pemberlakuan perundang-undangan dengan segala kebijakan mengenai otonomi daerah, menuntut kepala sekolah untuk mampu mengembangkan visi pendidikan dan kelembagaannya secara kontekstual. Kepala sekolah sewajarnya menjadi pihak yang lebih mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendidikan di sekolahnya dan bagaimana segala potensi lembaga dan lingkungannya dapat dimanfaatkan secara produktif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Beberapa kondisi berikut menurut Permana dan Kesuma memperkuat kebutuhan mendesak bahwa kewirausahaan kepala sekolah sangat diperlukan dalam menghadapi kondisi krisis kehidupan bangsa terlebih di era pengaruh globalisasi , yaitu: a. Semakin tumbuh dan berkembangnya pesaing-pesaing sekolah, terutama sekolah yang memiliki beberapa keunggulan b. Ketidakpercayaan atas metode-metode tradisional dalam manajemen organisasi dan proses pendidikan yang dianggap masih tyipical c. Terdapat di antara guru-guru atau pegawai yang pintar dan memiliki ide-ide brilian lebih suka memilih menjadi seorang wirausaha. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya, maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap perwujudan kompetensi kewirausahaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, di antaranya mencakup: menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah; bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah; pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. 3.1 Kesimpulan Kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi calon atau kepala sekolah . Dan sebagai penulis, kami menyadari akan keterbatasan ilmu yang kami miliki, untuk itu kami mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempiurnaan makalah ini. Akib, Haedar. Reaktualisasi Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah, (Online), (http://smpn29samarinda.wordpress.com, diakses pada 16 Maret 2012). Anonim. 2011. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor. http://ilmutuhan.blogspot.com/2011/04/peran-kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html diakses 16 Maret 2012. Anonim. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( educator ). http://sman32-jkt.sch.id/web/?page_id=2390 (16 Maret 2012) Daryanto, M. 2001. Dministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Kependidikan: Untuk Pertumbuhan Jabatan Guru Dalam Rangka Inovasi Pendidikan. Surabay: Usaha Nasional Purwanto, Ngalim. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers. Zukhrufarisma. 2012. Peran Kepala Sekolah Professional. http://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/03/20/peran-kepala-sekolah-professional/ (16 Maret 2012)

Minggu, 06 Mei 2012

1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dan sekaligus merupakan sumber daya yang sangat penting. Khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Dari uraian di atas maka sebagai salah satu jalan keluar yang paling baik untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui jalan pendidikan karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan akan membantu membentuk kepribadian dimasa yang akan datang dan sekaligus juga mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam pembukaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 2 dan 3, yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3 : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan serta bertanggung jawab . Sarana yang paling strategis untuk mewujudkan peningkatan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Akan tetapi, bidang pendidikan yang strategis ini akan bermakna dan dapat mancapai tujuannya apabila pendidikan tersebut memiliki sistim yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang tinggi baik dari segi proses maupun hasilnya. Mengelola dan mengembangkan sekolah menjadi maju dan bermutu terletak pada mutu warga sekolah, misalnya kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, masyarakat serta iklim dan kultur disekitarnya. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis menyusun makalah yang berjudul “Peran dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah” 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud kepala sekolah? 2. Apa sajakah peran dan tugas kepala sekolah? 2.1 Pengertian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran . Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran. Secara singkat kepala sekolah dapat dikatakan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kata ’memimpin’ dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Dalam praktik lembaga, kata ’memimpin’ mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya. Dan sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah pada Bab I pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) . Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 2.2 Peran dan Tugas Kepala Sekolah Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor serta mampu berperan sebagai leader, innovator dan motivator di sekolahnya, yang disingkat EMASLIM. Dan berkembang menjadi EMASLIM-F karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Jika mengacu pada Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai perkembangan pendidikan yang diharapkan . 2.2.1 Kepala Sekolah Sebagai Edukator Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas 7 aspek penting yaitu mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing siswa, mengembangkan staf, mengikuti perkembangan IPTEK, dan memberi contoh Bimbingan Konsling / Karier yang baik . 1. Mengajar di Kelas. Di Sekolah Negri, Kepala Sekolah diwajibkan mengajar minimal 6 jam pelajaran per minggu di kelas. Di YBHK, mengingat Wakil Kepala Sekolah hanya satu atau dua saja maka Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar minimal 6 jam di Kelas. Meski pun demikian, ada juga Kepala Sekolah di Lingkungan YBHK yang mengajar lebih dari 6 jam pelajaran per minggu. Walaupun Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar, hendaknya Kepala Sekolah menyadari bahwa pada waktu-waktu tertentu ia perlu masuk ke kelas-kelas untuk berinteraksi dengan peserta didik agar mengetahui dengan jelas perkembangan situasi dan kondisi kelas per kelas di sekolahnya. Kepala Sekolah tidak wajib mengajar tetapi, Wakil Kepala Sekolah wajib mengajar 10 jam per minggu. 2. Memberikan Bimbingan Kepada Para Guru Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para guru meliputi menyusun program pengajaran dan BK, melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar dan layanan BK, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan. 3. Memberikan Bimbingan Kepada Karyawan Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing karyawan meliputi penyususnan program kerja dan pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran. Para karyawan tersebut dipantau dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Melaui pemantauan tersebut mereka dievaluasi dan dikendalikan kinerejanya secara periodik. 4. Memberikan Bimbingan Kepada Siswa Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa telah banyak diserap oleh guru bidang studi, guru BP, wali kelas, dan pembina OSIS. Tetapi tidak boleh lupa bahwa tugas membimbing para siswa itu adalah tanggungjawab Kepala Sekolah. Pembinaan Kepala Sekolah yang lebih khusus terhadap siswa adalah memantau kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti lomba di luar sekolah. 5. Mengembangkan Staf Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan staf dapat dijalankan melalui pendidikan dan pelatihan staf, pertemuan sejawat staf, seminar, diskusi, lokakarya, penyediaa bahan bacaan dan media elektronik. Selain itu, pengembangan staf bisa juga melalui pengusulan kenaikan jabatan melalui seleksi menjadi Kepala TU, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Lokasi Satpam / Pesuruh, dan sebagainya. 6. Mengikuti Perkembangan IPTEK Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan dirinya sendiri untuk mengikuti perkembangan IPTEK dapat dilakukan dengan ikuit pelatihan, MKKS, seminar, lolalarya, diskusi, media elekteronik, atau bahan bacaan lainnya.. Sesungguhnya, bila staf lebih menguasai IPTEK dibandingkan dengan Kepala Sekolah maka, wibawa Kepala Sekolah itu turun, atau lebih jelek lagi kalau Kasek itu dipermainkan oleh staf karena ketidaktahuannya tentang IPTEK. 7. Memberi Contoh Bimbingan Konseling / Karier Tugas Kepala Sekolah di dalam memeri contoh Bimbingan Konsling / Karir dapat dilakukan lewat program layanan BK langsung kepada siswa. Selain itu, bisa juga memberi bimbingan kepada siswa melalui guru BP. Artinya, guru BP harus diberdayakan dengan memberikan saran, menggerakkan, memantau, dan memberikan reward and punishment atas apa yang dia kerjakan dalam 30 jam pelajaran per minggu. Guru BP harus mengetahui setiap siswa dalam kelas-kelas yang dipercayakan menjadi bimbingannya mengenai berapa hari siswa tertentu sudah tidak hadir sekolah, mencari tahu mengapa tidak hadir di sekolah. Siapa yang berpacaran dengan siapa, membuat analisa penjurusan dan gejala narkoba, merekap absensi siswa menjelang pengisian raport, dan sebagainya. 2.2.2 Kepala sekolah sebagai manajer Menurut Wahjosumijo menejer adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi serta penyalahgunaan sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari dari defenisi tersebut, yaitu: 1. Prose, adalah suatu cara yang sistematis dalam mengerjakan sesuatu, diantaranya: a. Merencanakan b. Mengorganisasikan c. Memimpin d. Mengendalikan 2. Sumber daya suatu sekolah. Meliputi dana, perlengkapa, informasi, maupun sumber daya manusia, yang masing-,masing berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan 3. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut James A.F.Stoner, manajemen sekolah sebagai suatu proses dapat di gambarkan sebagai berikut : Ada delapan fungsi kepala sekolah sebagai menejer menurut Stoner dalam buku Wahjosumidjo (1999: 96), yaitu: 1. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain 2. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan 3. Dalam waktu terbatas kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan 4. Kepala sekolah harus berpikir secara analistikdan konsepsional 5. Kepala sekolah sebagai juru penegah 6. Kepala sekolah sebagai politisia 7. Kepala sekolah adalah seorang diplomat 8. Kepala sekolah berfungsi sebagai pngambil keputusan yang sulit. 2.2.3 Kepala sekolah sebagai administrator Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya sengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan, yaitu: 1. Membuat perencanaan Setiap kepala sekolah ppaling tidak harus membuat rencana tahuanan. Setiap tahun, menjelang menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekoolah hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya. Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut: a. Program pengajaran, b. Kesiswaan atau kemuridan, c. Kepegawaian, d. Keuangan, e. Perlengkapan. 2. Menyusun organisasi sekolah Prinsip-prinsip menyusun organisasi kelas yaitu: a. Mempunyai tujuan yang jelas, b. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut. c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan pikiran, dsb d. Adanya kesatuan perintah. e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang didalam organisasi itu. f. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-maisng. g. Struktur organisai hendaknya disusun sesederhana mungkin. h. Pola organisasi hendaknya relative permanen. i. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja. j. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya jelas tergambar didalm struktur atau bahan organisasi. 3. Bertindak sebagai coordinator dan pengarah Dengan adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau antarpersonel sekolah dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. 4. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian mencakup penerimaan dan penempatan guru atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah. Usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai sekolah . 2.2.4 Kepala sekolah sebagai supervisor Sebagai supervisor maka kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Jadi tugas ini menyangkut bidang perbaikan dan pengembangan perencanaan, pelaksanaan evaluasi kurikulum dalam arti luas (curriculum improvement) atau perbaikan pengajaran (instructional improvement) . Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting, yaitu: 1. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar. 2. Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar. 3. Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru. 4. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar. 5. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar. 6. Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah. 7. Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif. 8. Menciptakan team work yang dinamis dan profesional. 9. Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif . 2.2.5 Kepala sekolah sebagai leader Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi Kepala Sekolah adalah: 1. Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah. 2. Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup: a. Mengatur dan membagi wewenang. b. Mengatur petugas pelaksana c. Menyelenggarakan kegiatan(mengkoordinasi) Fungsi sekolah sebagai pemimpin sekolah berarti kepala sekolah dalam kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pengarahan (directing) 4. Pengkoordinasi (coordinating) 5. Pengawasan (controlling) Seseorang ahli ilmu jiwa bependapat bahwa peranan sesorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam yaitu: 1. Sebagai pelaksana (executive) 2. Sebagai perencana (planner) 3. Sebagai seorang ahli (expert) 4. Mewakili kelompok tindakannya keluar (external group representative) 5. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship) 6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman (purveyor of rewards and punishments) 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator) 8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar) 9. Merupakan lambing kelompok (symbol of the group) 10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibity) 11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist) 12. Bertindak sebagai ayah (father figure) 13. Sebagai “kambing hitam” (scape goat) 2.2.6 Kepala sekolah sebagai inovator Sebagai inovator, kepala sekolah bertugas melakukan pembaharuan di bidang proses pembelajaran, bimbingan konseling, ekstrakurikuler dan pengadaan, pembinaan guru dan karyawan, pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat . Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif serta harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah. 2.2.7 Kepala sekolah sebagai motivator Sebagai motivator kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada bawahannya dalam melakukan tugas dan fungsinya. Motivasi ini bisa melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar. Untuk itu, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Dorongan dan penghargaan merupakan dua sumber motivasi yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain ke arah keefektifan kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah. 2.2.8 Kepala sekolah sebagai pejabat formal Peranan kepala sekolah sebagai pejabat formal diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku: memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan; secara hirarki mempunyai atasan langsung, atasan yang lebih tinggi dan memiliki bawahan; dan mempunyai hak kepangkatan, gaji dan karir . 1. Tugas dan Tangung Jawab a. Kepada Atasan b. Kepada sesama rekan kepala sekolahatau instansi terkait c. Kepada bawahan 2. Menurut teori Harry Mintzberg Ada tiga macam peran kepala sekolah menurut Mintzberg, yaitu: a. Peranan Hubungan antarperseorangan (Interpersonal Roles) Peranan ini timbul akibat otoritas formal dari seorang manajer, meliputi: a) Fiurehead b) Kepemimpinan (Leardership) c) Penghubung (Liasion) d) Peranan Informasional ( Iinformatiomal Roles) b. Peran informasional (Information roles) a) Sebagai monitor b) Sebagai disseminatot c) Spokesman d) Sebagai pengambilan keputusan (Desicional Roles) Ada empat macam peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, yaitu: a. Enterpreneur b. Orang yang memeperhatikan gangguan c. Orang yang menyediakan segala sumber d. A negotiator roles Ada tujuh hal yang harus diperhatikan kepala sekolah yang berperan sebagai pemimpin, yaitu: a. Perundang-undangan, kebijaksanaanserta peraturan-peraturan yang berlaku b. Variabel-variabel yang terjadi di dalam sekolah maupun yang terjadi luar sekolah c. Interaksi antara sumber daya manusia(guru, siswa, staf, orang tua), system dan berbagai peralatan dan hal-hal lain d. Efektivitas e. Masalah untung dan rugi f. Terpercaya dan berpengalaman g. Kewibawaan, status, sters, dan konflik . 2.2.9 Kepala sekolah sebagai wirausahawan Dari adanya pemberlakuan perundang-undangan dengan segala kebijakan mengenai otonomi daerah, menuntut kepala sekolah untuk mampu mengembangkan visi pendidikan dan kelembagaannya secara kontekstual. Kepala sekolah sewajarnya menjadi pihak yang lebih mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendidikan di sekolahnya dan bagaimana segala potensi lembaga dan lingkungannya dapat dimanfaatkan secara produktif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Beberapa kondisi berikut menurut Permana dan Kesuma memperkuat kebutuhan mendesak bahwa kewirausahaan kepala sekolah sangat diperlukan dalam menghadapi kondisi krisis kehidupan bangsa terlebih di era pengaruh globalisasi , yaitu: a. Semakin tumbuh dan berkembangnya pesaing-pesaing sekolah, terutama sekolah yang memiliki beberapa keunggulan b. Ketidakpercayaan atas metode-metode tradisional dalam manajemen organisasi dan proses pendidikan yang dianggap masih tyipical c. Terdapat di antara guru-guru atau pegawai yang pintar dan memiliki ide-ide brilian lebih suka memilih menjadi seorang wirausaha. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya, maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap perwujudan kompetensi kewirausahaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, di antaranya mencakup: menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah; bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah; pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. 3.1 Kesimpulan Kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi calon atau kepala sekolah . Dan sebagai penulis, kami menyadari akan keterbatasan ilmu yang kami miliki, untuk itu kami mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempiurnaan makalah ini. Akib, Haedar. Reaktualisasi Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah, (Online), (http://smpn29samarinda.wordpress.com, diakses pada 16 Maret 2012). Anonim. 2011. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor. http://ilmutuhan.blogspot.com/2011/04/peran-kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html diakses 16 Maret 2012. Anonim. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( educator ). http://sman32-jkt.sch.id/web/?page_id=2390 (16 Maret 2012) Daryanto, M. 2001. Dministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Kependidikan: Untuk Pertumbuhan Jabatan Guru Dalam Rangka Inovasi Pendidikan. Surabay: Usaha Nasional Purwanto, Ngalim. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers. Zukhrufarisma. 2012. Peran Kepala Sekolah Professional. http://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/03/20/peran-kepala-sekolah-professional/ (16 Maret 2012)

Rabu, 14 Maret 2012

Noyz - Loe Gue End | Free Download Mp3 Lagu Terbaru Indonesia Gratis Lirik Video 2012

Noyz - Loe Gue End | Free Download Mp3 Lagu Terbaru Indonesia Gratis Lirik Video 2012

Ala phutu-phutu uiey...

Narsis Ria di gedung Lab. Chemistry UIN Suska Riau Pekanbaru.
Idel, Sasra, Mira, Ani, Vris, Lis, dan Imur...
hohohohohhohooooo.......

Usai praktikum di Lab. Chemistry UIN Suska Riau Pekanbaru-Riau
Lelah praktikum eh.. sekarang phutu.. phutu pula ui...
Yogi, Fitri, Vris, Bibah, dan Ing.

Nah...
klo yg ini kenang-kenangan waktu SMAN 3 Kundur Karimun-Kepri
Hm......jadi rindu...pa kbrnya m Remp-it Cs & Yoga CS yach?


Triik Awet Muda


Berpikir positif
Pikiran memang merupakan bagian yang sangat mempengaruhi kondisi tubuh kita. Stress dapat menimbulkan penyakit. Demikian pula pada wajah Anda, terlalu banyak pikiran dapat membuat wajah Anda terlihat lebih tua. Maka, berpikirlah positif dan selalu menerima apapun masalah Anda sebagai sesuatu yang baik.

Pilih produk kosmetik yang sesuai
Salah memilih produk kecantikan, dapat berpengaruh buruk pada wajah Anda. Maka, kenalilah jenis kulit Anda dan gunakan produk yang sesuai. Jangan terpengaruh harga atau merk tertentu, tetapi gunakan yang benar-benar sesuai dengan kulit Anda.

Gunakan tabir surya
Sinar UV pada matahari dapat menyebabkan flek dan kerutan pada wajah. Lindungi wajah Anda dengan menggunakan tabir surya bila Anda harus keluar rumah. Sehingga wajah Anda akan tetap terlihat bersih.

Perbanyak konsumsi buah dan sayur
Kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah dan sayur merupakan hal yang sangat berguna bagi kesegaran wajah. Kesehatan Anda pun akan semakin baik dengan mengkonsumsinya.

Cukup tidur setiap hari
Tidur yang cukup membantu tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Maka, usahakan agar Anda tidur minimal 8 jam sehari agar kebutuhan ini tercukupi.

Olahraga secara teratur
Walaupun terkadang sulit untuk menyediakan waktu untuk berolahraga karena merasa lelah setelah melakukan aktivitas seharian, tapi usahakan agar Anda meluangkan waktu untuk berolahraga minimal 2 kali seminggu, agar kesehatan Anda tetap terjaga.

Make Up secara tepat
Dengan beberapa trik make up yang tepat, Anda juga dapat tampil muda dan cantik

MAKALAH BAKTERI (MATKUL. BIOTEKNOLOGI)


BAKTERI 
shaviena28@yahoo.co.id
 1.1    Latar Belakang
          Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
            Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.

2.2     Tujuan
  

 

2.1     Sejarah
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti "small stick".
2.2     Struktur Sel

Struktur sel prokariota
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur bakteri yang paling penting adalah dinding sel. Bakteri dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic. Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida - terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
2.3     Morfologi/bentuk Bakteri

Berbagai bentuk tubuh bakteri
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
  • Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
o Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
o Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
o Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
o Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
o Staphylococcus, jika bergerombol
o Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
  • Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
o Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
o Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
  • Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:
o Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
o Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.

2.4     Alat Gerak Bakteri
Text Box:  
Gambar alat gerak bakteri: 
A-Monotrik; 
B-Lofotrik; 
C-Amfitrik; 
D-Peritrik;

Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
  • Atrik, tidak mempunyai flagel.
  • Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.
  • Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.
  • Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.
  • Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

2.5     Pengaruh Lingkungan Terhadap Bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.
2.5.1   Suhu
Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
·         Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0°– 30 °C, dengan suhu optimum 15 °C.
·         Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15° – 55 °C, dengan suhu optimum 25° – 40 °C.
·         Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75 °C, dengan suhu optimum 50 - 65 °C
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 500 °C.
2.5.2      Kelembapan
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.

2.5.3      Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah satu ujungnya.
2.6     Peranan Bakteri
2.6.1  Bakteri menguntungkan
a.      Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
b.      Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
·         Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
           
Reaksi nitritasi
·         Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

Reaksi nitratasi
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
c.      Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
d.      Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
e.      Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:
No.
Nama produk atau makanan
Bahan baku
Bakteri yang berperan
1.
Yoghurt
susu
2.
Mentega
susu
3.
Terasi
ikan
4.
Asinan buah-buahan
buah-buahan
5.
Sosis
daging
6.
Kefir
susu


f.       Bakteri penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
·         Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
·         Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
·         Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
2.6.2   Bakteri merugikan
a.      Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
·         Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan
·         Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
·         Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
b.      Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans.
c.      Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
No.
Nama bakteri
Penyakit yang ditimbulkan
1.
Tifus
2.
Disentri basiler
3.
Kolera
4.
Influensa
5.
Pneumonia (radang paru-paru)
6.
TBC paru-paru
7.
Tetanus
8.
Meningitis (radang selaput otak)
9.
Gonorrhaeae (kencing nanah)
10.
Sifilis atau Lues atau raja singa
11.
Lepra (kusta)
12.
Puru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:
No.
Nama bakteri
Penyakit yang ditimbulkan
1.
Brucellosis pada sapi
2.
Mastitis pada sapi (radang payudara)
3.
Antraks
4.
Bengkak rahang pada sapi
5.
Penyakit pada ikan
Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:
No.
Nama bakteri
Penyakit yang ditimbulkan
1.
Menyerang pucuk batang padi
2.
Menyerang tanaman kubis
3.
Penyakit layu pada famili terung-terungan
4.
Penyakit bonyok pada buah-buahan
2.7     Dekomposisi
Bakteri bekerja secara terstruktur dalam proses degradasi organisme atau proses pembusukan mayat. Proses pembusukan berawal dari mikroorganisme, misalnya bakteri-bakteri yang hidup di dalam usus besar manusia. Bakteri tersebut mulai mendegradasi protein yang terdapat dalam tubuh. Jika seluruh jenis ikatan protein sudah terputus, beberapa jaringan tubuh menjadi tidak berfungsi. Proses ini disempurnakan bakteri yang datang dari luar tubuh mayat, dan dapat pula berasal dari udara, tanah, ataupun air. Seluruh jenis bakteri ini menyerang hampir seluruh sel di tubuh dengan cara menyerang sistem pertahanan tubuh yang tidak lagi aktif, menghancurkan jaringan otot, atau menghasilkan enzim penghancur sel yang disebut protease. Kemudian dengan berbagai jenis metabolisme, mikroorganisme mulai memakan jaringan mati dan mencernanya. Tak jarang kerja proses ini dibantu reaksi kimia alami yang terjadi dalam organisme mati.
2.7.1  Bakteri heterotrof
Tidak semua mikroorganisme mampu mendegradasi mayat. Kebanyakan mereka berasal dari jenis bakteri heterotrof. Bakteri ini membutuhkan molekul-molekul organik dari organisme lain sebagai nutrisi agar ia dapat bertahan hidup dan berkembang biak. Berbeda dengan bakteri autotrof yang mampu menghasilkan makanan sendiri dengan CO2 sebagai nutrisi makro serta bantuan dari cahaya matahari atau sumber energi kimia lainnya.
         Jenis bakteri heterotrof biasanya hidup dan berkembang biak pada organisme mati. Mereka mendapatkan energi dengan menguraikan senyawa organik pada organisme mati. Molekul-molekul besar seperti protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik lain didekomposisi metabolisme tubuh bakteri tersebut menjadi molekul-molekul tunggal seperti asam amino, metana, gas CO2, serta molekul-molekul lain yang mengandung enam nutrisi utama bakteri, yaitu senyawa-senyawa karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), oksigen (O), fosfor (P), serta sulfur (S).
2.7.2  Kumpulan unsur organik
Tubuh mayat adalah tempat hidup, sumber makanan, serta tempat berkembang biak bakteri-bakteri tersebut, karena tubuh terdiri dari kumpulan protein, karbohidrat, lemak, atau senyawa organik dan anorganik lain. Secara biologis, tubuh makhluk hidup (khususnya manusia) kumpulan dari unsur-unsur organik seperti C, H, N, O, P, S, atau unsur anorganik seperti K, Mg, Ca, Fe, Co, Zn, Cu, Mn, atau Ni. Keseluruhan unsur tersebut dibutuhkan bakteri heterotrof sebagai sumber nutrisi alias makanan utama mereka. Sementara cairan-cairan dengan pH (tingkat keasaman suatu larutan) tertentu yang berada dalam tubuh manusia adalah media kultur (lingkungan) pertumbuhan yang baik bagi bakteri-bakteri tersebut.
2.7.3  Bau busuk
Bau busuk dari tubuh mayat tidak hanya mengganggu, namun juga membahayakan. Pembusukan dimulai dengan pemutusan ikatan protein-protein besar pada jaringan tubuh oleh bakteri fermentasi menggunakan enzim protease. Kumpulan hasil pemutusan ikatan protein yang disebut asam amino ini dicerna berbagai jenis bakteri, misalnya bakteri acetogen. Bakteri ini mereaksikan asam amino dengan oksigen dalam tubuhnya untuk menghasilkan asam asetat, hidrogen, nitrogen, serta gas karbon dioksida. Produk asam asetat ini menimbulkan bau.
Asam asetat yang dihasilkan ini diproses kembali oleh bakteri jenis methanogen, misalnya Methanothermobacter thermoautotrophicum yang biasa hidup di lingkungan kotor seperti selokan dan pembuangan limbah (septic tank). Asam asetat direaksikan dalam sel methanogen dengan gas hidrogen dan karbon dioksida untuk menghasilkan metana, air, dan karbon dioksida. Metana dalam bentuk gas juga menghasilkan bau busuk.
Selain asam asetat dan gas metana, beberapa bakteri menghasilkan gas hidrogen sulfida yang baunya seperti telur busuk. Lebih dari itu, bau busuk mayat di lautan yang bercampur dengan uap garam bersifat racun, karena mampu mereduksi konsentrasi elektrolit dalam tubuh.
Produk berbahaya selain gas yang dihasilkan adalah cairan asam dan cairan lain yang mengandung protein toksik. Jika cairan-cairan ini sempat menginfeksi kulit yang luka atau terkena makanan, bukan hanya produk beracun yang dapat masuk ke dalam tubuh tetapi juga bakteri heterotrof patogen seperti clostridium.
Bakteri serta produk beracun ini dapat menginfeksi manusia lewat kontaminasi makanan, minuman, atau luka di kulit. Karena adanya saluran masuk ini, maka berbagai penyakit seperti malaria, diare, degradasi sel darah merah, lemahnya sistem pertahanan tubuh, infeksi pada luka (tetanus), bengkak, atau infeksi pada alat kelamin menjadi ancaman yang serius.
Cara mengatasi serangan mikroorganisme ini adalah dengan menjaga makanan dan minuman tetap steril, yaitu dengan dipanaskan. Mencuci tangan dan kaki dengan sabun antiseptik cair sebelum makan. Menjaga lingkungan agar steril dengan cara menyemprotkan obat pensteril.
Bakteri-bakteri tersebut juga dapat dicegah pertumbuhannya dengan cara meminum obat antibiotik atau suntik imunitas. Sifat-sifat inilah yang harus dipahami dengan cara mengikuti prosedur standar penanganan mayat. Antara lain menggunakan masker standar minimal WHO (tipe N-95), memakai sarung tangan khusus, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah mengangkat satu mayat. Langkah terbaik adalah segera menguburkan mayat.