Entri Populer

Senin, 04 Juni 2012

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SEKOLAH

1.1 Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran yang sangat besar dan sekaligus merupakan sumber daya yang sangat penting. Khususnya bagi negara yang sedang berkembang. Dari uraian di atas maka sebagai salah satu jalan keluar yang paling baik untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui jalan pendidikan karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan pendidikan akan membantu membentuk kepribadian dimasa yang akan datang dan sekaligus juga mempunyai fungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam pembukaan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 2 dan 3, yang berbunyi sebagai berikut: Pasal 2 : Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pasal 3 : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan serta bertanggung jawab . Sarana yang paling strategis untuk mewujudkan peningkatan sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Akan tetapi, bidang pendidikan yang strategis ini akan bermakna dan dapat mancapai tujuannya apabila pendidikan tersebut memiliki sistim yang relevan dengan pembangunan dan kualitas yang tinggi baik dari segi proses maupun hasilnya. Mengelola dan mengembangkan sekolah menjadi maju dan bermutu terletak pada mutu warga sekolah, misalnya kepala sekolah, guru, staf administrasi, siswa, masyarakat serta iklim dan kultur disekitarnya. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. Berdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis menyusun makalah yang berjudul “Peran dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah” 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah yang dimaksud kepala sekolah? 2. Apa sajakah peran dan tugas kepala sekolah? 2.1 Pengertian Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu “Kepala” dan “Sekolah” kata kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedang sekolah adalah sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran . Jadi secara umum kepala sekolah dapat diartikan pemimpin sekolah atau suatu lembaga di mana tempat menerima dan memberi pelajaran. Secara singkat kepala sekolah dapat dikatakan seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar, atau tempat terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Kata ’memimpin’ dari rumusan tersebut mengandung makna luas, yaitu kemampuan untuk menggerakkan segala sumber yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan . Dalam praktik lembaga, kata ’memimpin’ mengandung konotasi menggerakkan, mengarahkan, membimbing, melindungi, membina, memberikan teladan, memberikan dorongan, memberikan bantuan, dan sebagainya. Dan sebagaimana termuat dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah pada Bab I pasal 1 bahwa yang dimaksud dengan kepala sekolah/madrasah adalah guru yang diberi tugas tambahan untuk memimpin taman kanak-kanak/raudhotul athfal (TK/RA), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah (SD/MI), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas/madrasah aliyah (SMA/MA), sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan (SMK/MAK), atau sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) yang bukan sekolah bertaraf internasional (SBI) atau yang tidak dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional (SBI) . Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. 2.2 Peran dan Tugas Kepala Sekolah Sejumlah pakar sepakat bahwa kepala sekolah harus mampu melaksanakan pekerjaannya sesuai kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor serta mampu berperan sebagai leader, innovator dan motivator di sekolahnya, yang disingkat EMASLIM. Dan berkembang menjadi EMASLIM-F karena kepala sekolah juga sebagai pejabat formal. Jika mengacu pada Permendiknas RI Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah, maka kepala sekolah juga harus berjiwa wirausaha. Dengan demikian, pekerjaan kepala sekolah semakin hari semakin meningkat dan akan selalu meningkat sesuai perkembangan pendidikan yang diharapkan . 2.2.1 Kepala Sekolah Sebagai Edukator Kepala Sekolah sebagai pendidik mempunyai tugas 7 aspek penting yaitu mengajar di kelas, membimbing guru, membimbing karyawan, membimbing siswa, mengembangkan staf, mengikuti perkembangan IPTEK, dan memberi contoh Bimbingan Konsling / Karier yang baik . 1. Mengajar di Kelas. Di Sekolah Negri, Kepala Sekolah diwajibkan mengajar minimal 6 jam pelajaran per minggu di kelas. Di YBHK, mengingat Wakil Kepala Sekolah hanya satu atau dua saja maka Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar minimal 6 jam di Kelas. Meski pun demikian, ada juga Kepala Sekolah di Lingkungan YBHK yang mengajar lebih dari 6 jam pelajaran per minggu. Walaupun Kepala Sekolah tidak diwajibkan mengajar, hendaknya Kepala Sekolah menyadari bahwa pada waktu-waktu tertentu ia perlu masuk ke kelas-kelas untuk berinteraksi dengan peserta didik agar mengetahui dengan jelas perkembangan situasi dan kondisi kelas per kelas di sekolahnya. Kepala Sekolah tidak wajib mengajar tetapi, Wakil Kepala Sekolah wajib mengajar 10 jam per minggu. 2. Memberikan Bimbingan Kepada Para Guru Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para guru meliputi menyusun program pengajaran dan BK, melaksanakan program pengajaran dan BK, mengevaluasi hasil belajar dan layanan BK, menganalisis hasil evaluasi belajar dan layanan BK, dan melaksanakan program pengayaan dan perbaikan. 3. Memberikan Bimbingan Kepada Karyawan Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing karyawan meliputi penyususnan program kerja dan pembagian tugas TU, pesuruh, satpam, UKS, tukang, dan laboran. Para karyawan tersebut dipantau dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Melaui pemantauan tersebut mereka dievaluasi dan dikendalikan kinerejanya secara periodik. 4. Memberikan Bimbingan Kepada Siswa Tugas Kepala Sekolah di dalam membimbing para siswa telah banyak diserap oleh guru bidang studi, guru BP, wali kelas, dan pembina OSIS. Tetapi tidak boleh lupa bahwa tugas membimbing para siswa itu adalah tanggungjawab Kepala Sekolah. Pembinaan Kepala Sekolah yang lebih khusus terhadap siswa adalah memantau kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti lomba di luar sekolah. 5. Mengembangkan Staf Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan staf dapat dijalankan melalui pendidikan dan pelatihan staf, pertemuan sejawat staf, seminar, diskusi, lokakarya, penyediaa bahan bacaan dan media elektronik. Selain itu, pengembangan staf bisa juga melalui pengusulan kenaikan jabatan melalui seleksi menjadi Kepala TU, Wakil Kepala Sekolah, Kepala Lokasi Satpam / Pesuruh, dan sebagainya. 6. Mengikuti Perkembangan IPTEK Tugas Kepala Sekolah di dalam mengembangkan dirinya sendiri untuk mengikuti perkembangan IPTEK dapat dilakukan dengan ikuit pelatihan, MKKS, seminar, lolalarya, diskusi, media elekteronik, atau bahan bacaan lainnya.. Sesungguhnya, bila staf lebih menguasai IPTEK dibandingkan dengan Kepala Sekolah maka, wibawa Kepala Sekolah itu turun, atau lebih jelek lagi kalau Kasek itu dipermainkan oleh staf karena ketidaktahuannya tentang IPTEK. 7. Memberi Contoh Bimbingan Konseling / Karier Tugas Kepala Sekolah di dalam memeri contoh Bimbingan Konsling / Karir dapat dilakukan lewat program layanan BK langsung kepada siswa. Selain itu, bisa juga memberi bimbingan kepada siswa melalui guru BP. Artinya, guru BP harus diberdayakan dengan memberikan saran, menggerakkan, memantau, dan memberikan reward and punishment atas apa yang dia kerjakan dalam 30 jam pelajaran per minggu. Guru BP harus mengetahui setiap siswa dalam kelas-kelas yang dipercayakan menjadi bimbingannya mengenai berapa hari siswa tertentu sudah tidak hadir sekolah, mencari tahu mengapa tidak hadir di sekolah. Siapa yang berpacaran dengan siapa, membuat analisa penjurusan dan gejala narkoba, merekap absensi siswa menjelang pengisian raport, dan sebagainya. 2.2.2 Kepala sekolah sebagai manajer Menurut Wahjosumijo menejer adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan usaha anggota-anggota organisasi serta penyalahgunaan sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari dari defenisi tersebut, yaitu: 1. Prose, adalah suatu cara yang sistematis dalam mengerjakan sesuatu, diantaranya: a. Merencanakan b. Mengorganisasikan c. Memimpin d. Mengendalikan 2. Sumber daya suatu sekolah. Meliputi dana, perlengkapa, informasi, maupun sumber daya manusia, yang masing-,masing berfungsi sebagai pemikir, perencana, pelaku serta pendukung untuk mencapai tujuan 3. Mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut James A.F.Stoner, manajemen sekolah sebagai suatu proses dapat di gambarkan sebagai berikut : Ada delapan fungsi kepala sekolah sebagai menejer menurut Stoner dalam buku Wahjosumidjo (1999: 96), yaitu: 1. Kepala sekolah bekerja dengan dan melalui orang lain 2. Kepala sekolah bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan 3. Dalam waktu terbatas kepala sekolah harus mampu menghadapi berbagai persoalan 4. Kepala sekolah harus berpikir secara analistikdan konsepsional 5. Kepala sekolah sebagai juru penegah 6. Kepala sekolah sebagai politisia 7. Kepala sekolah adalah seorang diplomat 8. Kepala sekolah berfungsi sebagai pngambil keputusan yang sulit. 2.2.3 Kepala sekolah sebagai administrator Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran disekolahnya. Oleh karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya sengan baik, kepala sekolah hendaknya memahami, menguasai dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan, yaitu: 1. Membuat perencanaan Setiap kepala sekolah ppaling tidak harus membuat rencana tahuanan. Setiap tahun, menjelang menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekoolah hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun ajaran berikutnya. Sesuai dengan ruang lingkup administrasi sekolah, maka rencana atau program tahunan hendaklah mencakup bidang-bidang seperti berikut: a. Program pengajaran, b. Kesiswaan atau kemuridan, c. Kepegawaian, d. Keuangan, e. Perlengkapan. 2. Menyusun organisasi sekolah Prinsip-prinsip menyusun organisasi kelas yaitu: a. Mempunyai tujuan yang jelas, b. Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut. c. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan, kesatuan pikiran, dsb d. Adanya kesatuan perintah. e. Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang didalam organisasi itu. f. Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-maisng. g. Struktur organisai hendaknya disusun sesederhana mungkin. h. Pola organisasi hendaknya relative permanen. i. Adanya jaminan keamanan dalam bekerja. j. Garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hirarki tata kerjanya jelas tergambar didalm struktur atau bahan organisasi. 3. Bertindak sebagai coordinator dan pengarah Dengan adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar bagian atau antarpersonel sekolah dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. 4. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian Pengelolaan kepegawaian mencakup penerimaan dan penempatan guru atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan pegawai sekolah. Usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru dan pegawai sekolah . 2.2.4 Kepala sekolah sebagai supervisor Sebagai supervisor maka kepala sekolah bertugas memberikan bimbingan, bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan teknis penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan pengajaran untuk dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Jadi tugas ini menyangkut bidang perbaikan dan pengembangan perencanaan, pelaksanaan evaluasi kurikulum dalam arti luas (curriculum improvement) atau perbaikan pengajaran (instructional improvement) . Sebagai supervisor, kepala sekolah mempunyai beberapa peran penting, yaitu: 1. Melaksanakan penelitian sederhana untuk perbaikan situasi dan kondisi proses belajar mengajar. 2. Mengadakan observasi kelas untuk peningkatan efektivitas proses belajar mengajar. 3. Melaksanakan pertemuan individual secara profesional dengan guru untuk meningkatkan profesi guru. 4. Menyediakan waktu dan pelayanan bagi guru secara profesional dalam pemecahan masalah proses belajar mengajar. 5. Menyediakan dukungan dan suasana kondusif bagi guru dalam perbaikan dan peningkatan mutu proses belajar mengajar. 6. Melaksanakan pengembangan staf yang berencana dan terarah. 7. Melaksanakan kerjasama dengan guru untuk mengevaluasi hasil belajar secara komprehensif. 8. Menciptakan team work yang dinamis dan profesional. 9. Menilai hasil belajar peserta didik secara komprehensif . 2.2.5 Kepala sekolah sebagai leader Aswarni Sudjud, Moh. Saleh dan Tatang M. Amirin dalam bukunya yang berjudul “Administrasi Pendidikan”, menyebutkan bahwa fungsi Kepala Sekolah adalah: 1. Perumusan tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan (policy) sekolah. 2. Pengatur tata kerja (mengorganisasi) sekolah, yang mencakup: a. Mengatur dan membagi wewenang. b. Mengatur petugas pelaksana c. Menyelenggarakan kegiatan(mengkoordinasi) Fungsi sekolah sebagai pemimpin sekolah berarti kepala sekolah dalam kegiatan memimpinnya berjalan melalui tahap-tahap kegiatan sebagai berikut: 1. Perencanaan (planning) 2. Pengorganisasian (organizing) 3. Pengarahan (directing) 4. Pengkoordinasi (coordinating) 5. Pengawasan (controlling) Seseorang ahli ilmu jiwa bependapat bahwa peranan sesorang pemimpin yang baik dapat disimpulkan menjadi 13 macam yaitu: 1. Sebagai pelaksana (executive) 2. Sebagai perencana (planner) 3. Sebagai seorang ahli (expert) 4. Mewakili kelompok tindakannya keluar (external group representative) 5. Mengawasi hubungan antara anggota-anggota kelompok (contoller of internal relationship) 6. Bertindak sebagai pemberi ganjaran / pujian dan hukuman (purveyor of rewards and punishments) 7. Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and modiator) 8. Merupakan bagian dari kelompok (exemplar) 9. Merupakan lambing kelompok (symbol of the group) 10. Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibity) 11. Sebagai pencipta/memiliki cita-cita (idiologist) 12. Bertindak sebagai ayah (father figure) 13. Sebagai “kambing hitam” (scape goat) 2.2.6 Kepala sekolah sebagai inovator Sebagai inovator, kepala sekolah bertugas melakukan pembaharuan di bidang proses pembelajaran, bimbingan konseling, ekstrakurikuler dan pengadaan, pembinaan guru dan karyawan, pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat . Dalam rangka melakukan peranan dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah perlu memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada tenaga kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif serta harus mampu mencari, menemukan dan melaksanakan berbagai pembaruan di sekolah. 2.2.7 Kepala sekolah sebagai motivator Sebagai motivator kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada bawahannya dalam melakukan tugas dan fungsinya. Motivasi ini bisa melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif dan penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar. Untuk itu, kepala sekolah memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Dorongan dan penghargaan merupakan dua sumber motivasi yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah. Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam maupun datang dari lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut, motivasi merupakan suatu faktor yang cukup dominan dan dapat menggerakkan faktor-faktor lain ke arah keefektifan kerja, bahkan motivasi sering disamakan dengan mesin dan kemudi mobil, yang berfungsi sebagai penggerak dan pengarah. 2.2.8 Kepala sekolah sebagai pejabat formal Peranan kepala sekolah sebagai pejabat formal diangkat dengan surat keputusan oleh atasan yang mempunyai kewenangan dalam pengangkatan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku: memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas serta hak-hak dan sanksi yang perlu dilaksanakan; secara hirarki mempunyai atasan langsung, atasan yang lebih tinggi dan memiliki bawahan; dan mempunyai hak kepangkatan, gaji dan karir . 1. Tugas dan Tangung Jawab a. Kepada Atasan b. Kepada sesama rekan kepala sekolahatau instansi terkait c. Kepada bawahan 2. Menurut teori Harry Mintzberg Ada tiga macam peran kepala sekolah menurut Mintzberg, yaitu: a. Peranan Hubungan antarperseorangan (Interpersonal Roles) Peranan ini timbul akibat otoritas formal dari seorang manajer, meliputi: a) Fiurehead b) Kepemimpinan (Leardership) c) Penghubung (Liasion) d) Peranan Informasional ( Iinformatiomal Roles) b. Peran informasional (Information roles) a) Sebagai monitor b) Sebagai disseminatot c) Spokesman d) Sebagai pengambilan keputusan (Desicional Roles) Ada empat macam peran kepala sekolah sebagai pengambil keputusan, yaitu: a. Enterpreneur b. Orang yang memeperhatikan gangguan c. Orang yang menyediakan segala sumber d. A negotiator roles Ada tujuh hal yang harus diperhatikan kepala sekolah yang berperan sebagai pemimpin, yaitu: a. Perundang-undangan, kebijaksanaanserta peraturan-peraturan yang berlaku b. Variabel-variabel yang terjadi di dalam sekolah maupun yang terjadi luar sekolah c. Interaksi antara sumber daya manusia(guru, siswa, staf, orang tua), system dan berbagai peralatan dan hal-hal lain d. Efektivitas e. Masalah untung dan rugi f. Terpercaya dan berpengalaman g. Kewibawaan, status, sters, dan konflik . 2.2.9 Kepala sekolah sebagai wirausahawan Dari adanya pemberlakuan perundang-undangan dengan segala kebijakan mengenai otonomi daerah, menuntut kepala sekolah untuk mampu mengembangkan visi pendidikan dan kelembagaannya secara kontekstual. Kepala sekolah sewajarnya menjadi pihak yang lebih mengetahui kebutuhan-kebutuhan pendidikan di sekolahnya dan bagaimana segala potensi lembaga dan lingkungannya dapat dimanfaatkan secara produktif untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Beberapa kondisi berikut menurut Permana dan Kesuma memperkuat kebutuhan mendesak bahwa kewirausahaan kepala sekolah sangat diperlukan dalam menghadapi kondisi krisis kehidupan bangsa terlebih di era pengaruh globalisasi , yaitu: a. Semakin tumbuh dan berkembangnya pesaing-pesaing sekolah, terutama sekolah yang memiliki beberapa keunggulan b. Ketidakpercayaan atas metode-metode tradisional dalam manajemen organisasi dan proses pendidikan yang dianggap masih tyipical c. Terdapat di antara guru-guru atau pegawai yang pintar dan memiliki ide-ide brilian lebih suka memilih menjadi seorang wirausaha. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya, maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Secara rinci kemampuan atau kinerja kepala sekolah yang mendukung terhadap perwujudan kompetensi kewirausahaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, di antaranya mencakup: menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah; bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif; memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah; pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah; dan memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik. 3.1 Kesimpulan Kepala sekolah adalah jabatan pimpinan, yaitu tenaga fungsional guru yang diberi tugas dan tanggung jawab serta mempunyai kemampuan untuk memimpin segala sumber daya yang ada pada suatu sekolah sehingga dapat didayagunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan bersama. Untuk mengelola sekolah, diperlukan kepala sekolah yang dapat mengatur seluruh potensi sekolah agar berfungsi dengan baik untuk mendukung tercapainya tujuan sekolah. Dengan kata lain kepala sekolah harus memahami tentang peran dan tanggung jawab sebagai pemimpin di suatu sekolah, adapun peran kepala sekolah menempati di berbagai peran, diantaranya seperti: peran kepala sekolah sebagai edikator, sebagai manager, sebagai administrator, sebagai supervisor, sebagai leader, sebagai inovator, sebagai motivator, sebagai pejabat formal dan sebagai wirausahawan. 3.2 Saran Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi calon atau kepala sekolah . Dan sebagai penulis, kami menyadari akan keterbatasan ilmu yang kami miliki, untuk itu kami mengharapkan agar para pembaca dapat memberikan kritik dan saran demi penyempiurnaan makalah ini. Akib, Haedar. Reaktualisasi Fungsi dan Peranan Kepala Sekolah, (Online), (http://smpn29samarinda.wordpress.com, diakses pada 16 Maret 2012). Anonim. 2011. Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor. http://ilmutuhan.blogspot.com/2011/04/peran-kepala-sekolah-sebagai-supervisor.html diakses 16 Maret 2012. Anonim. Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( educator ). http://sman32-jkt.sch.id/web/?page_id=2390 (16 Maret 2012) Daryanto, M. 2001. Dministrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Dirawat. 1986. Pengantar Kepemimpinan Kependidikan: Untuk Pertumbuhan Jabatan Guru Dalam Rangka Inovasi Pendidikan. Surabay: Usaha Nasional Purwanto, Ngalim. 2007. Administrasi dan Supervisi Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Wahjosumidjo. 1999. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Rajawali Pers. Zukhrufarisma. 2012. Peran Kepala Sekolah Professional. http://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/03/20/peran-kepala-sekolah-professional/ (16 Maret 2012)